Minggu, 18 Agustus 2013

Penentuan Kapasitas Produksi

4.1. Pengantar
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya sebuah pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah Rumah Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan sebagainya.

Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain : kapasitasi mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku, kapasitas modal.

Kapasitas produksi juga berkaitan erat dengan skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam jadwal produksi induk (master production shedule), karena jadwal produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi dalam jangka waktu tertentu.

4.2. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek

Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak dimasa yang akan dating, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Menghadapi kondisi diatas jika kapasitas produksi tidak mampu memenuhi maka perusahaan dapat melakukan sub-kontrak kepada perusahaan lain pada saat terjadi lonjakan jumlah permintaan.

Jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi jangka pendek maka ada lima cara yang dapat dilakukan :

1. Meningkatkan jumlah sumber daya
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya
3. Memodifikasi produk
4. Memperbaiki permintaan
5. Tidak memenuhi permintaan

4.3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang

Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. (dari hasil forecasting).

Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat menentukan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum dengan memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka panjang dan siklus kehidupan produk yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas jangka panjang terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat dan menunggu perkembangan (wait and see strstegy). (2). Strategi ekspansionis, yaitu berproduksi dengan kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas volume permintaan.

4.4. Metode Perencanaan Kapasitas Produksi
Untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai macam factor yang harus diperhatikan, faktor2 tersebut umumnya disebut sebagai factor produksi antara lain : (1). kapasitas bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin (3). Kapasitas jam tenaga kerja (4). Kapasitas modal kerja. Dari beberapa factor tersebut diusahakan untuk memperoleh kombinasi jumlah dan jenis produksi yang akhirnya dapat menghasilkan keuntungan maksimal atau beban biaya yang paling minimal.

4.4.1. Metode Break Even Point
Metode break event point (BEP) baik linear maupun non linear dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi optimum. BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR = TC) atau dapat juga dikatakan laba (revenue) p = 0.

Contoh Soal :

PT. ABC berproduksi dengan biaya tetap selama satu tahun sebesar Rp.400.000,- sedangkan biaya variabelnya Rp.600,-/unit. Harga jual produk ditetapkan Rp.1.000,- per unit. Kapasitas bahan baku (a) mampu menghasilkan sebanyak 2.500 unit produk, kapasitas jam tenaga kerja (b) dapat menghasilkan sebanyak 3.000 unit, kapasitas jam kerja mesin (c) sebesar 3.500 unit. Sedangkan jumlah permintaan (d) diperkirakan 4.000 unit. Dari data tersebut hitunglagh BEP dan gambarkan grafiknya !

FC = 400.000
BEP = 1.000 unit
P – VC 1.000 – 600
Selanjutnya dari unit BEP dan kapasitas masing-masing factor produksi dapat dibuat grafik BEP seperti disajikan dalam gambar berikut ini :

Penjualan (a) (b) (c)  (d)    Total Biaya            TR           TC
1.000
400 FC


0 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 unit (000)

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : meskipun jumlah permintaan sebesar 4.000 unit tetapi perusahaan tidak dapat memenuhinya karena dibatasi oleh kapasitas bahan baku yang tersedia hanya sebesar 2.500 unit, jadi kapasitas produksi optimum adalah 2.500 unit yang ditentukan dari jumlah bahan yang mampu disediakan. Dengan berproduksi sebanyak 2.500 unit perusahaan akan memperoleh keuntungan sebesar =

p = TR – TC = (Rp. 1000- x 2500u) – (Rp. 400.000,- + Rp. 600,- (2500))
= Rp. 2.500.000,- (–) Rp. 1.900.000,- = Rp. 600.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar