Minggu, 18 Agustus 2013

Penentuan Kapasitas Produksi

4.1. Pengantar
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya sebuah pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah Rumah Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan sebagainya.

Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain : kapasitasi mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku, kapasitas modal.

Kapasitas produksi juga berkaitan erat dengan skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam jadwal produksi induk (master production shedule), karena jadwal produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi dalam jangka waktu tertentu.

4.2. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek

Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak dimasa yang akan dating, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Menghadapi kondisi diatas jika kapasitas produksi tidak mampu memenuhi maka perusahaan dapat melakukan sub-kontrak kepada perusahaan lain pada saat terjadi lonjakan jumlah permintaan.

Jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi jangka pendek maka ada lima cara yang dapat dilakukan :

1. Meningkatkan jumlah sumber daya
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya
3. Memodifikasi produk
4. Memperbaiki permintaan
5. Tidak memenuhi permintaan

4.3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang

Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. (dari hasil forecasting).

Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat menentukan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum dengan memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka panjang dan siklus kehidupan produk yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas jangka panjang terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat dan menunggu perkembangan (wait and see strstegy). (2). Strategi ekspansionis, yaitu berproduksi dengan kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas volume permintaan.

4.4. Metode Perencanaan Kapasitas Produksi
Untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai macam factor yang harus diperhatikan, faktor2 tersebut umumnya disebut sebagai factor produksi antara lain : (1). kapasitas bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin (3). Kapasitas jam tenaga kerja (4). Kapasitas modal kerja. Dari beberapa factor tersebut diusahakan untuk memperoleh kombinasi jumlah dan jenis produksi yang akhirnya dapat menghasilkan keuntungan maksimal atau beban biaya yang paling minimal.

4.4.1. Metode Break Even Point
Metode break event point (BEP) baik linear maupun non linear dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi optimum. BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR = TC) atau dapat juga dikatakan laba (revenue) p = 0.

Contoh Soal :

PT. ABC berproduksi dengan biaya tetap selama satu tahun sebesar Rp.400.000,- sedangkan biaya variabelnya Rp.600,-/unit. Harga jual produk ditetapkan Rp.1.000,- per unit. Kapasitas bahan baku (a) mampu menghasilkan sebanyak 2.500 unit produk, kapasitas jam tenaga kerja (b) dapat menghasilkan sebanyak 3.000 unit, kapasitas jam kerja mesin (c) sebesar 3.500 unit. Sedangkan jumlah permintaan (d) diperkirakan 4.000 unit. Dari data tersebut hitunglagh BEP dan gambarkan grafiknya !

FC = 400.000
BEP = 1.000 unit
P – VC 1.000 – 600
Selanjutnya dari unit BEP dan kapasitas masing-masing factor produksi dapat dibuat grafik BEP seperti disajikan dalam gambar berikut ini :

Penjualan (a) (b) (c)  (d)    Total Biaya            TR           TC
1.000
400 FC


0 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 unit (000)

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : meskipun jumlah permintaan sebesar 4.000 unit tetapi perusahaan tidak dapat memenuhinya karena dibatasi oleh kapasitas bahan baku yang tersedia hanya sebesar 2.500 unit, jadi kapasitas produksi optimum adalah 2.500 unit yang ditentukan dari jumlah bahan yang mampu disediakan. Dengan berproduksi sebanyak 2.500 unit perusahaan akan memperoleh keuntungan sebesar =

p = TR – TC = (Rp. 1000- x 2500u) – (Rp. 400.000,- + Rp. 600,- (2500))
= Rp. 2.500.000,- (–) Rp. 1.900.000,- = Rp. 600.000,-

Kamis, 15 Agustus 2013

3 Langkah Menetukan Target Market

Ketika Anda membangun sebuah brand, dan ingin mempromosikan brand Anda, tentu Anda harus mengetahui dengan pasti siapa target market Anda. Dengan mengetahui target pasar, Anda bisa memilih pesan-pesan yang paling relevan untuk mereka, dan mempresentasikan pesan dengan cara yang mereka pahami. Jika Anda mengirimkan pesan tersebut dengan cara yang asing bagi mereka, pesan Anda tentu tidak sampai.

Meskipun menentukan target market termasuk bagian yang sulit dari membangun bisnis, prosesnya tidak harus menakutkan. Anda bisa mengikuti tiga langkah yang disarankan oleh Mandy Porta, pemilik Success Designs, perusahaan marketing di Baton Rouge, Louisiana, berikut ini:

 1. Bangun fondasi
Anda tidak dapat berkomunikasi dengan audiens bila Anda tidak mengenali siapa mereka dari tingkat demografinya. Untuk menentukan demografinya, Anda perlu memikirkan ragam orang yang menjadi target brand Anda. Misalnya, dari usia, jender, suku, latar belakang budaya, pendidikan, agama, dan status ekonominya.

Untuk setiap kelompok demografi yang Anda tekankan, ciptakan suatu sosok bayangan dari data yang Anda peroleh. Berikan nama, misalnya, Ina adalah perempuan berusia 25 tahun, bekerja sebagai copywriter di advertising agency, suku Jawa, lulus dari jurusan komunikasi, saat ini sedang menjalin hubungan dengan pria yang bekerja di bank, dan seterusnya. Karena audiens Anda datang dari beragam latar belakang, coba ciptakan beberapa karakter lain untuk mempermudah proses membangun fondasi.

2. Tentukan psikografi
Setelah menentukan demografi audiens, kini Anda perlu menggali lebih dalam untuk mengidentifikasi diri mereka. Tahap ini disebut psikografi, atau menggali atribut yang berkaitan dengan kepribadian, nilai-nilai dalam hidupnya, sikap, minat, atau gaya hidup. Dengan menguraikan semua hal ini, Anda dapat memahami dengan lebih baik apa yang penting bagi target audience Anda, dan apa sebabnya.

Yang perlu Anda ketahui pada tahap ini adalah sikap atau kecenderungan mereka, kebiasaan, nilai-nilai, minat, pendapat, dan pandangan-pandangan mereka. Tambahkan data psikografi ini pada masing-masing profil demografi Anda. Apa yang senang mereka lakukan pada waktu senggang? Media apa yang mereka gunakan untuk mendapatkan informasi? Apakah mereka membaca majalah, media online, atau menghadiri event-event tertentu?

Anda bisa membuat asumsi secara umum mengenai orang-orang yang menjadi target Anda. Misalnya, rata-rata perempuan berusia 25 tahun sudah mulai memikirkan pernikahan. Atau, mahasiswa tingkat akhir biasanya mulai mengincar pekerjaan tetap di sebuah perusahaan. Namun, karena pada dasarnya tidak ada profil psikografi yang standar, Anda juga perlu mempertimbangkan bahwa tidak semua perempuan usia 25 tahun telah memikirkan pernikahan. Atau, tidak semua lulusan universitas berniat kerja kantoran. Setelah itu, Anda bisa mengembangkan profilnya lebih lanjut.

3. Evaluasi keputusan Anda
Begitu Anda memutuskan target market Anda, pastikan untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini:
* Apakah ada cukup banyak orang yang memenuhi kriteria Anda?
* Apakah target Anda benar-benar akan mendapatkan manfaat dari produk atau jasa yang Anda tawarkan? Apakah mereka membutuhkannya?
* Apakah Anda memahami apa yang mendorong audiens Anda untuk membuat keputusan pembelian?
* Apakah harga yang Anda tetapkan terjangkau bagi mereka?
* Bisakah Anda bisa berkomunikasi dengan audiens melalui pesan-pesan Anda?

Coba temukan hasil riset yang pernah dilakukan pihak lain mengenai target Anda. Cari artikel-artikel yang pernah membahas mengenai target market Anda, dan temukan hasil survei mereka. Lakukan juga focus group discussion untuk mendapatkan feedback dari pelanggan Anda.

Menetapkan target market merupakan bagian yang sulit. Begitu Anda sudah mendapatkannya, akan jauh lebih mudah menentukan media yang dapat Anda gunakan untuk terhubung dengan mereka. Atau pesan-pesan marketing apa yang akan sesuai untuk mereka. Anda bisa mengirimkan direct mail pada orang-orang yang memenuhi kriteria Anda.


Salam Mr Gyd

Kepuasan Kerja & Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Pengertian Kepuasan Kerja Dan Faktor-faktor yang sangat Mempengaruhi Kepuasan Kerja, serta Manfaat Kepuasan Kerja, Efek Kepuasan Kerja, Pengertian Pekerjaan, Pengertian kesempatan Promosi ,Pengertian Kondisi Kerja, Hakikat kerja.

 Pengertian Kepuasan Kerja


            Kepuasan kerja pada tingkat tertentu dapat mencegah karyawan untuk mencari pekerjaan diperusahaan lain. Apabila karyawan di perusahaan tersebut mendapatkan kepuasan, karyawan cenderung akan bertahan pada perusahaan walaupun tidak semua aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja terpenuhi. Karyawan yang memperoleh kepuasan dari perusahaannya akan memiliki rasa keterikatan atau komitmen lebih besar terhadap perusahaan dibanding karyawan yang tidak puas. Dengan demikian para ahli memberikan beberpa definisi tentang kepuasan kerja.

Kepuasan kerja akan mendorong karyawan untuk berprestasi lebih baik. Prestasi yang lebih baik akan menimbulkan imbalan ekonomi dan psikologis yang lebih tinggi. Apabila imbalan tersebut dipandang pantas dan adil maka timbul kepuasan yang lebih besar karena karyawan merasa bahwa mereka menerima imbalan sesuai dengan prestasinya. Sebaliknya apabila imbalan dipandang tidak sesuai dengan tingkat prestasi maka cenderung timbul ketidakpastian.
Menurut Robbins (2001:179) menyatakan bahwa “ Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya”.
Menurut Handoko (2000:193) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka.
Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa karyawan harus ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan latar belakang ketrampilannya.
Menurut Davis (2002:105) menyatakan bahwa “ kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak menyenangkan pekerjaan mereka”.
Jadi kepuasan kerja mengandung arti yang sangat penting, baik dari sisi pekerja maupun perusahaan serta bagi masyarakat secara umum. Oleh karena itu maka menciptakan keadaan yang bernilai positif dalam lingkungan kerja suatu perusahaan mutlak merupakan kewajiban dari setiap jajaran pimpinan perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Herzberg  (2000:107) mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor yaitu faktor yang tidak merasa puas (dissatisfier) dan faktor orang yang merasa puas (sasstisfier) artinya ketidak puasan dan kepuasan bukan merupakan variabel yang kontinyu.
Penelitian awal Herzberg menghasilkan dua kesimpulan khusus mengenai teori tersebut yaitu:
1.    Kondisi ekstrinsik, keadaan pekerjaan (job confext) yang menghasilakn ketidak puasan dikalangan karyawan jika kondisi tersebut tidak ada, jika kondisi tersebut ada maka tidak perlu memotivasi karyawan.
2.      kondisi Instrinsik, isi pekerjaan (job contact) yang apabila ada dalam pekerjaan tersebut akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi tersebut tidak ada maka tidak akan menimbulakn rasa ketidak puasan yang berlebihan.
Teori ini didasarkan pada hasil penelitian dimana ia membagi situasi yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu:
1.  Kelompok bukan pemuas (dissatisfier) merupakan faktor-faktor yang tidak adanya kepuasan yang terdiri dari upah, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status, prosedur pekerjaan, mutu supervisi, mutu hubungan antar pribadi diantara rekan kerja, dengan atasan dan dengan bawahan.
2.  Kelompok pemuas (sastisfier) merupakan faktor-faktor yang meliputi prestasi (achievement), pengakuan (recognition), tanggung jawab (responsibility), kemajuan (advancement), pekerjaan itu sendiri (the work it self) dan kemungkinan berkembang (the possibility of growth).
            Sedangkan menurut Hasibuan (2005:202) menyatakan bahwa “ kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
 kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.
 kepuasan diluar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati diluar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat membeli kebutuhan-kebutuhannya. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasannya diluar pekerjaan lebih mempersoalkan balas jasa dari pada pelaksanaan tugas-tugasnya.
 Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang lebih menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.
            Tolok ukur tingkat kepuasan yang mutlak tidak ada karena setiap individu karyawan berbeda standar kepuasannya. Indikator kepuasan kerja hanya diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, turnover karyawan besar maka kepuasan kerja karyawan diperusahaan berkurang.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
            Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting untuk diselidiki karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan pegawai, perusahaan atau organisasi dan masyarakat. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Hasibuan (2005:203) sebagai berikut:
a. Balas jasa yang adil dan layak
b. Penempatan yang tepat sesuai keahlian
c. Berat ringannya pekerjaan
d. Suasana dan lingkungan pekerjaan
e. Peralatan yang menjang pelaksanaan pekerjaan
f. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya
g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Kepuasan Kerja dan Kedisiplinan
            Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan baik. Sebaliknya jika kepuasan kerja kurang tercapai dari pekerjaannya maka kedisiplinan karyawan rendah.
Kepuasan Kerja dan Umur Karyawan
Umur karyawan mempengaruhi kepuasan kerja. Karyawan yang masih muda, tuntutan kepuasan kerjanya tinggi, sedangkan karyawan tua tuntutan kepuasan kerjanya relatif rendah.

Kepuasan Kerja dan Organisasi
            Besar-kecilnya organisasi mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Semakin besar organisasi, kepuasan kerja karyawan semakin menurun karena peran mereka semakin kecil dalam mewujudkan tujuan. Pada organisasi yang kecil kepuasan kerja karyawan akan semakin besar karena peranan mereka semakin besar dalam mewujudkan tujuan.

Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan
            Kepuasan kerja karyawan banyak mempengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan karena karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan. Kepemimpinan otoriter mengakibatkan kepuasan kerja karyawan rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Effendy (2000:92) sebagai berikut:
a.      Upah yang cukup
Upah yang cukup untuk kebutuhan merupakan keinginan setiap karyawan. Untuk tercapainya hal tersebut ada diantara para karyawan yang menggiatkan diri dalam bekerja atau menambah pengetahuannya dengan mengikuti kursus.
b.      Perlakuan yang adil
Setiap karyawan ingin diperlakukan secara adil, tidak saja dalam hubungannya dengan upah, tetapi juga dalam hal-hal lain, untuk dapat menciptakan persepsi yang sama antara atasan dengan bawahan mengenai makna adil yang sesungguhnya, maka perlu diadakan komunikasi yang terbuka antara mereka.
c.      Ketenangan bekerja
Setiap karyawan menginginkan ketenangan, bukan saja hubungannya dengan pekerjaan, tetapi juga menyangkut kesejahteraan keluarganya.
d.     Perasaan diakui
Pada setiap karyawan terdapt perasaan ingin diakui sebagai karyawan yang berharga dan sebagai anggota kelompok yang dihormati. Hal ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan diluar tugas pekerjaan, seperti : olah raga, kesenian dan lain-lain.
e.      Penghargaan atas hasil kerja
Para karyawan menginginkan agar hasil karyanya dihargai, hal ini bertujuan agar karyawan merasa senang dalam bekerja dan akan selalu bekerja dengan segiat-giatnya.
f.       Penyalur perasaan            
Perasaan tertentu yang menghinggapi para karyawan bisa menghambat gairah kerja. Hal ini dapat diatasi melalui komunikasi dua arah secara timbal balik.

            Pendapatlain dikemukakan oleh Ghiselli dan Brown (2003:110) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karywan adalah:
a. Kedudukan
b. Pangkat/golongan
c. Jaminan Keuangan dan sosial
d. mutu pengawasan kerja yang dijalankan
            Seseorang karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila ia ditempatkan pada posisi dan golongan yang sesuai dengan keinginannya, tetapi dalam hal ini manajemen juga harus melihat kemampuan karyawan tersebut agar dapat bernilai positif. Disamping itu perusahaan juga harus menyediakan jaminan keuangan dan sosial yang layak dan adil. Jaminan tersebut sangan penting artinya bagi karyawan mengingat mereka bekerja bukan untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk memberikan kehidupan yang layak pada keluarga mereka.
            Menurut Robbins (2001:181) mengatakan ada empat variabel yang berkaitan dengan kerja yang menentukan atau mendorong kepuasan kerja:
1.    Kerja yang secara mental menantang; pekerjaan-pekerjaan yang memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakannya.
2.    Ganjaran yang pantas; sistem upah dan kebijakan promosi yang adil.
3.    Kondisi kerja yang mendukung; kenyamanan pribadi atau faktor-faktor lingkungan.
4.    Rekan sekerja yang mendukung; kebutuhan interaksi sosial, perilaku atasan dan minat pribadi.

Sementara itu menurut As’ad (2003:114), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja:
•         Faktor individual, meliputi umur, watak dan harapan.
•         Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan masyarakat,     kesempatan berekreasi, kebebasan berpolitik, kegiatan perserikatan pekerja dan hubunan masyarakat.
•         Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah/gaji, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju.
            Selain itu juga penghargaan terhadap kecakapan hubungan sosial didalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan diperlakukan adil, baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.
            Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut As’ad (2003:114) yaitu:
a.       Kesempatan untuk maju, yaitu ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemempuan selama kerja.
b.      Keamanan, sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja baik bagi karyawan pria maupun wanita.
c.       Gaji/upah lebih banyak menyebabkan ketidak puasan dan jarang orang menekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
d.      Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil.
e.       Penawasan atau supervisi, bagi karyawan, supervisor diangap sebagai figur ayah sekaligus atasannya.Supervisi yang buruk dapat menakibatkan kemangkiran dan perputaran pegawai.
f.       Faktor intrinsik dari pekerjaan. Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu. Sukar mudahnya serta kebanggan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan konsumen.
g.      Kondisi kerja, termasuk kondisi tempat, ventilasi, kantin serta tempat parkir.
h.      Aspek sosial dalam pekerjaan, merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor penunjang kepuasan kerja.
i.        Komunikasi, antara karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk mneyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat atau prestasi para karyawan sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
j.        Fasilitas lainnya, seperti rumah sakit, cuti, dana pensiun atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulakan kepuasan kerja.

 Manfaat Kepuasan Kerja
            Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh Robinson dan Corners (2000), diperkirakan tidak kurang dari 3.350 buah artikel yang berkaitan dengan kepuasan kerja, mneyebutkan bahwa kepuasan kerja akan memberikan manfaat antara lain sebagai berikut:
a.            Menimbulakan peningkatan kebahagiaan hidup karyawan.
b.            Peningkatan produktivitas dan pretasi kerja.
c.             Penguranan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan.
d.            Meningkatkan gairah dan semanat kerja.
e.            Mengurangi tingkat absensi
f.             Mengurangi labor turn over (perputaran tenaga kerja)
g.            Mengurangi tingkat kecelakaan kerja
h.            Mengurangi keselamatan kerja
i.              Meningkatkan motivasi kerja
j.             Menimbulkan kematangan psikologis.
k.            Menimbulkan sikap positif terhadap pekerjaannya.

               Beberapa faktor yang dapat digunakan oleh manajemen untuk memuaskan kebutuhan para anggota, antara lain disebutkan oleh Siagian (2002:22) yaitu :
1.      Adanya tujuan yang jelas, baik yang bersifat jangka panjang, sedang maupun jangka pendek.
2.      Proses kebijaksanaan yang melibatkan semua unsur dalam organisasi, paling sedikit sebagai sumber informasi dan input.
3.      Proses pengambilan keputusan yang demokratis dengan mendengar pendapat unsur pelakasana.
4.      Proses pelaksanaan yang didasarkan atas pembagian tugas yang jelas.
5.      Pendelegasian wewenang yang menggairahkan pengembangan daya inovasi dan kreasi anggota organisasi.
6.      Pengawasan yang bersifat mendidik atau bukan untuk mencari alasan bagi pimpinan untuk bertindak punitif.
7.      Penggunaan sistem umpan balik secara efektif dalam keseluruhan proses manajemen.

 Efek Kepuasan Kerja
            Kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, maka manager atau pimpinan organisasi harus menciptakan lingkungan kerja yang mendukung untuk tercapainya kepuasan kerja tersebut.
            Menurut Robbins (2001:84) ada empat respon karyawan terhadap kepuasan kerja yaitu:
a.            Penilaian untuk tetap bertahan dalam organisasi.
b.            Tidak melakukan upaya menuggu baiknya kondisi organisasi secara pasif.
c.             Tidak melakukan upaya aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi.
d.            Tetap perduli dengan kondisi organisasi.
            Dalam hal ini kepuasan kerja yang tinggi diinginkan oleh para pimpinan perusahaan, karena dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Menurut Umar (2000:36) dampak kerja perlu dipantau dengan mengaitkannya pada out put yang dihasilkan seperti:
a.            Kepuasan kerja dengan produktifitas.
b.            Kepuasan kerja dengan turn over.
c.             Kepuasan kerja dengan absensi
d.            Kepuasan kerja dengan efek lainnya seperti dengan kesehatan fisik mental, kemampuan mempelajari pekerjaan baru dan kecelakaan kerja.
            Selanjutnya Siagian (2000:113) menyatakan bahwa karyawan yang produktif adalah mereka yang merasa bahagian dalam kepentingannya.  Dari teori sumberdaya manusia diketahui bahwa terdapat empat variabel yang menjadi indikator bahagian tidaknya karyawan dalam berkarya yaitu tingkat produktifitas yang tinggi, tingkat kemangkiran yang rendah, tingkat perpindahan karyawan yang rendah dan kepuasan kerja yang tinggi.
            Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Manajemen harus senantiasa memonitoe kepuasan kerja, karena hal itu mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan dan masalah personalia vital lainnya.

 Pengertian Pekerjaan
            Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Melalui bekerja dapat diperoleh beribu pengalaman manis maupun pahit. Dorongan bekerja bahwa hari esok harus lebih baik dari pada hari ini dituntut kerja harus kreatif dan siap menghadapi tantangan.
            Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian pekerjaan. Diantaranya menuruit Anoraga (2000:168) menyatakan bahwa ” kerja merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kerja ini merupakan bagian yang paling dasar, dia akan memberikan status dari masyarakat yang ada dilingkungannya. Juga bisa mengikat individu lain, baik yang bekerja atau tidak sehingga kerja akan memberi isi dan makna dari kehidupan manusia yang bersangkutan”.
            Menurut Anoraga (1979:126) menyatakan bahwa ” kerja merupakan aktifitas dasar yang menjadi bagian esensial dari kehidupan manusia. Seperti halnya bermain bagi seorang kanak-kanak maka kerjapun memberikan kesenangan dan arti sendiri dalam kehidupan. Kerja memberikan status dan mengikat seseorang pada individu lain serta masyarakat. Kerja juga merupakan aktifitas sosial yang memberikan isi dan makna bagi kehidupan. Pernyataan yang menyatakan bahwa manusia tidak menyukai pekerjaannya sampai saat ini belum dapat dibuktikan. Bahwa ada aspek-aspek dalam pekerjaan yang tidak disukai memang terbukti akan tetapi secara umum orang senang bekerja dan menyukai pekerjaan.
            Menurut Hasibuan (2005:94) menyatakan bahwa ”kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu”.
            Dalam bekerja, pegawai cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang menentang dalam arti pekerjaan tersebut tidak mudah tetapi mungkin dapat diselesaikan dalam memberi mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan serta kemampuannya. selain itu diharapkan pekerjaan yang dimilikinya menawarkan beragam tugas dan kebebasan, baik dalam cara melakukannya maupun menyelesaikannya serta umpan balik mengenai betapa baik mereka mengerjakannya.
            Sejalan dengan hal tersebut Hasibuan (2000:181) menyatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang terlalu rutin jarang menawarkan kesempatan untuk pertumbuhan psikologis. Sedangkan memberikan pekerjaan yang lebih menantang lebih banyak untuk masuk dan berkembang mengakibatkan meningkatnya efisiensi tugas dan kepuasan manusia.

 Pengertian kesempatan Promosi
            Promosi memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan penakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian promosi akan memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab serta penghasilan yang semakin besar bagi karyawan.
            Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan azas keadilan dan objektifitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat dicapai.
            Adanya kesempatan untuk dipromosikan juga akan mendorong penarikan pelamar yang semakin banyak memasukkan lamarannya sehingga pengadaan karyawan yang baik bagi perusahaan akan lebih mudah. Sebaliknya, jika kesempatan untuk dipromosikan relatif kecil/tidak ada maka gairah kerja, semangat kerja, disiplin kerja dan prestasi kerja karyawan akan menurun.
            Dengan demikian menurut para ahli kesempatan promosi memilki beberapa definisi. Diantaranya menurut siswanto (2003:258) menyatakan bahwa “ Promosi adalah proses perubahan dari satu pekerjaan kepekerjaan lain dalam hierarki werwnang dan tanggung jawab yang lebih tinggi dari pada dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada tenaga kerja pada waktu sebelumya. Masih menurut Siswanto (2003:258) menyatakan bahwa kesempatan promosi adalah proses menaikkan tenaga kerja kepada kedudukan yang lebih bertanggung jawab. Kenaikan tersebut tidak terbatas pada kedudukan manajerial saja, tetapi mencakup setiap penugasan kepa pekerjaan yang lebih berat atau kebebasab beroperasi tetapi kurang penyeliaan. Promosi biasanya diimbangi dengan kenaikan kompensasi bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
            Menurut Nitisumito (2000:134) menyatakan bahwa “ promosi adalah kegiatan pemindahan karyawan dari satu jabatan kepada jabatan yang lain yang lebih tinggi. Dengan demikian promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Pada umumnya promosi juga diikuti dengan peningkatan pendapatan serta fasilitas lain”.
            Masih menurut Nitisumito (2000:134) menyatakan bahwa “ kesempatan promosi adalah peluang yang diberikan kepada karyawan untuk mengetahui informasi mengenai lowongan yang ada pada perusahaan.
            Menurut Hasibuan (2005:108) menyatakan bahwa promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai status tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan kejabatan yang lebih tingi disertai dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu domonasi.
            Menurut Hasibuan (2005:108) menyatakan bahwa “ Promosi adalah suatu perpidahan didalam suatu organisasi dan suatu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah maupun status”.

Pengertian Kondisi Kerja
            Kondisi kerja sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai. Bagi seseorang bekerja pada lingkungan kerja yang bersih, penerangan yang cukup, pertukaran udara yang baik, dengan perlengkapan kerja yang memadai pasti akan menimbulkan rasa senang. Rasa senang ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih bersemangat dan bergairah. Sebaliknya tempat atau lingkungan kerja yang buruk dalam arti kebersihan dan keselamatan kerjanya serta kelengkapan kerjanya sangat kurang akan mengurangi semangat kerja yang ada.
            Bila memungkinkan perusahaan hendaknya dapat menyediakan fasilitas-fasilitas lain disamping kondisi kerja diatas seperti balai pengobatan, ruang ibadah, kamar mandi yang bersih, jaminan pendidikan untuk anak pegawai, tempat olah raga, dan sebagainya untuk lebih meningkatkan semangat kerja yang akhirnya akan berdampak pada kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian Komaruddin (2001:927) menyatakan bahwa kondisi kerja adalah suasana yang berhubungan dengan tempat pekerja bertugas. Dalam pengertian ini biasanya hanya diperhitungkan suasana fisik tempat petugas bekerja”.

 Hakikat kerja
            Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan yang dinamakan kerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri denan buah kerja yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan.
            Menurut As’ad (2003:45) menyatakan faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam bekerja mengandung unsur suatu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun demikian dibalik dari tujuan yan tidak langsung orang bekerja juga untuk mendapatkan imbalan hasil kerja yang berupa financial akan menggantungkan hidupnya pada perusahaan dengan menerima upah atau gaji dari hasil kerjanya itu. Jadi pada hakikatnya orang bekerja, tidak saja mempertahankan hidupnya tetapi juga bertujuan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bekerja adalah aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang pada dasarnya adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan. Ini tidak berarti bahwa semua aktifitas adalah bekerja, hal ini tergantung pada motivasi yang mendasari dilingkungan aktivitas tersebut.


Minggu, 28 Juli 2013

7 Tipe Karyawan Yang Harus Segera Dipecat


Beberapa waktu yang lalu, 2 perusahaan teknologi terbaik dunia, Apple dan Microsoft sama-sama melepaskan senior eksekutif mereka. 

Kasus pemutusan hubungan kerja yang terjadi dengan hanya berselang satu minggu di 2 (dua) perusahaan itu mengisahkan cerita yang hampir sama.

Ke2 eksekutif senior berbakat tersebut dipecat karena alasan yang hampir mirip sama. Mereka sulit untuk diatur, dan alih-alih berkontribusi positif, mereka justru kerap menjadi sumber masalah. Secara berkepanjangan, mereka bersikap merusak dan memecah-belah.
Berita yang beredar ini memang tidak bisa hanya ditinjau dari salah satu sisi saja, akan tetapi, didalam dunia profesional, ada saat dimana seorang atasan tidak punya pilihan lain lagi kecuali memecat bawahannya. Beberapa bad apples atau karyawan yang tidak kompeten akan merugikan perusahaan dalam skala besar. Dan untuk itulah, penting bagi manager untuk mengenali tipe-tipe karyawan yang perlu untuk dikeluarkan dari perusahaan secepatnya.
Berikut adalah tipe-tipe tersebut (dari Inc.com) :
1. Mereka adalah pembuat masalah
Sangat mengherankan ketika sebuah perusahaan mendapatkan masalah dari karyawan, tetapi bersikap masa bodoh dan masih berusaha untuk melakukan yang terbaik. Ketika seorang karyawan lebih sering membuat masalah ketimbang berkontribusi terhadap produktivitas perusahaan, hal tersebut akan membahayakan keseluruhan organisasi. Oleh karenanya, itulah saat yang tepat untuk merumahkan si karyawan.
2. Overpromise and Underdeliver
Terdapat beberapa tipe orang yang senang meningkatkan citra diri dengan membuat orang berpikir bahwa ia bisa melakukan banyak hal. Implikasinya adalah, ia memberikan banyak janji yang sebetulnya tidak bisa ditepati. Lebih buruk lagi apabila janji tersebut justru dibarengi dengan performa buruk. Masalah-masalah demikian tidak dapat diselesaikan dengan cara lain kecuali dengan memberhentikan orang tersebut.
3. Bersikap buruk terhadap konsumen
Tak peduli apakah kita bekerja pada sebuah perusahaan kecil atau bahkan perusahaan sekelas Fortune top 500, konsumen adalah satu hal yang sulit diperoleh. Tidak sesulit mendapatkannya, konsumen dapat beralih ke produsen lain dengan sangat mudah. Apapun pembenarannya, kita tidak membutuhkan karyawan yang tidak bisa berbuat baik kepada konsumen sehingga tidak mampu mempertahankannya.
4. Mereka tidak bisa atau tidak mau mengerjakan tugas
Kita merekrut dan membayar karyawan, memberikan pelatihan, intinya adalah agar mereka menyumbangkan keterampilannya. Jika karyawan tidak mampu melakukan hal tersebut, mengeluarkannya dari perusahaan bisa menjadi solusi terbaik.
5. Tidak bisa diandalkan
Seorang karyawan mungkin memiliki kapabilitas untuk menjalankan sebuah pekerjaan. Akan tetapi, adakalanya, kita tidak melihat kehadirannya ketika kita benar-benar membutuhkannya. Karyawan seperti itu tidak dapat kita andalkan. Memecatnya bisa menjadi alternatif jalan keluar yang baik untuk meningkatkan produktivitas perusahaan
6. Hiper sensitive dan mudah memperkarakan kesalahan orang
Dari berbagai tipe orang yang menjadi karyawan kita, ada beberapa yang kadang memiliki sensitivitas berlebihan dan terlalu mengurusi masalah orang lain. Karyawan seperti itu, setengah pikirannya ada di pekerjaannya dan setengahnya lagi ia konsentrasikan untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Jadi, sebelum masalah timbul karena ulahnya, maka akan lebih baik jika karyawan tersebut diberhentikan.
7. Mereka mengabaikan peraturan yang berlaku
Apapun peraturan dan budaya yang berlaku di perusahaan, kita harus memperlakukan karyawan secara adil. Tidak peduli apakah itu di deretan managerial, ataupun level staff non managerial, apabila ia melakukan kebohongan untuk suatu hal yang mayor, maka mereka memiliki hak yang sama untuk dikeluarkan dari perusahaan.

www.peluangusahamantap.com

Jumat, 26 Juli 2013

5 Faktor Kunci Mengikat Karyawan




Untuk mencari tahu apa yang membuat seorang karyawan berkomitmen kepada perusahaan, studi Hay Group menemukan 5 faktor utama yang mempengaruhi retention karyawan. Studi yang dilakukan terhadap 5,5 juta karyawan di seluruh dunia ini membandingkan pendapat karyawan yang tinggal (berkomitmen pada perusahaan lebih dari 2 tahun) dengan karyawan yang pergi (atau bermaksud untuk berhenti dalam waktu 2 tahun ke depan.
Kelima faktor kunci itu adalah:
1. Keyakinan terhadap organisasi dan kepemimpinan
Karyawan perlu merasa mereka bekerja pada organisasi yang dipimpin dengan baik dan menuju ke arah yang positif. Ini berarti para pemimpin harus mengkomunikasikan strategi perusahaan dengan jelas, secara konsisten dan rutin, serta dengan penuh otoritas
2. Ruang untuk tumbuh
Sebagian besar orang ingin meraih potensi diri mereka dalam pekerjaan. Karyawan perlu tahu bahwa ada kesempatan untuk belajar, berkembang, dan maju. Kalau tidak, mereka akan mulai bertanya-tanya apakah masa depan mereka berada di tempat lain.
3. Pertukaran yang adil
Karyawan perlu merasa dihargai bila mereka sudah memberikan lebih dengan sedikit yang didapat, apalagi dalam masa-masa sulit. Usaha karyawan ini perlu dipadani dengan reward yang adil.
4. Lingkungan yang mendukung kesuksesan
Membuat karyawan engage saja tidak cukup. Untuk membuat komitmen yang berkesinambungan, perusahaan perlu memampukan mereka untuk menghasilkan kinerja terbaik mereka. Hal ini berarti menempatkan orang yang tepat pada peran yang tepat, menciptakan proses kerja yang efisien, memampukan kolaborasi, dan menyediakan lingkungan kerja yang suportif.
5. Otoritas dan pengaruh
Karyawan juga ingin memberikan kontribusi positif kepada organisasi. Perusahaan perlu memberi mereka perasaan otoritas dan pengaruh pada bagaimana suatu pekerjaan berhasil dilakukan.


www.peluangusahamantap.com

Minggu, 29 Januari 2012

TIPS HEBAT STRATEGI MARKETING

Strategi Marketing (Marketing Strategy) yang baik dan cerdas tidak hanya berdasarkan teori ilmu marketing (penjualan) murni. Cara pemasaran atau strategi marketing bagi setiap perusahaan dan individu marketer relatif berbeda satu sama lainnya. Jenis barang yang dijual juga ikut menentukan strategi marketing yang dirancang untuk menaklukkan pasar, merebut hati konsumen, eksekuasi penjualan yang tepat dan menguasai pangsa pasar yang luas.

Banyak iklan yang hasilnya jauh dari harapan, bahkan dapat dikatakan hanya merupakan pemborosan uang. Lihatlah disekililing anda, maka anda akan mendapatkan banyak iklan dimana-mana. Tetapi berapa banyak yang akan membuat anda tertarik dan memperhatikannya ? Tidak banyak bukan ? Mengapa ? Karena iklan-iklan tersebut hanya kelihatan bagus. Iklan-iklan tersebut TIDAK :
  • Menarik perhatian target marketnya
  • Memberikan informasi yang cukup agar mempermudah pengambilan keputusan
  • Meminimalisir resiko dalam mengambil langkah selanjutnya dalam sebuah proses penjualan.

Inilah 9 TIPS HEBAT Strategi Merketing yang perlu kita perhatikan:

1. RAIH PERHATIAN MEREKA
Raihlah perhatian mereka dengan membuat leaflet headline yang powerful, yang akan melibatkan emosi target market anda. Tergantung dari produk atau jasa anda, dan juga target market anda, maka headline anda harus menjanjikan satu dari dua hal : Janjikan untuk menyelesaikan problem mereka, atau janjikan untuk membawa mereka pada kesenangan/pleasure.
  • Dokter gigi mengingatkan bahwa gigi yang berlubang dapat mengakibatkan gigi anda tanggal.
  • Dokter gigi kosmetik akan memfokuskan iklan mereka pada bagaimana bagusnya senyum kita jika gigi kita rapi dan putih seperti permata. Bagaimana hal itu akan meningkatkan percaya diri kita…
Berpikirlah tentang target market anda, apa yang ada di benak mereka ? Apakah mereka akan lebih condong untuk bertindak agar mereka mendapatkan kesenangan ? Atau agar masalah yang mereka sedang hadapi dapat hilang ?
2. GUNCANG KEYAKINAN MEREKA TENTANG APA YANG MEREKA LAKUKAN SEKARANG !
Ok, anda telah meraih perhatian mereka. Untuk menjaga agar mereka tetap memberikan perhatian penuh pada strategi marketing tools
anda, mereka perlu untuk bertanya-tanya :
  • Apakah mereka telah mendapatkan jasa dan produk terbaik untuk uang yang telah mereka keluarkan selama ini ?
  • Apakah mereka telah bertindak cukup ?
  • Apakah mereka telah melakukan yang terbaik yang mereka bisa ?

3. BANGUNLAH KEYAKINAN MEREKA TERHADAP ANDA
Setelah anda mengguncangkan keyakinan mereka terhadap apa yang mereka lakukan sekarang, anda perlu menumbuhkan keyakinan mereka terhadap anda.
  • Anda harus membuktikan bahwa anda punya solusi terhadap masalah mereka.
  • Anda harus meyakinkan bahwa anda memang cakap di bidang anda, dan mempunyai kualifikasi untuk memecahkan masalah mereka.
  • Perlihatkan bahwa produk anda dapat mereka andalkan untuk memberikan apa yang anda janjikan.
  • Buktikan bahwa produk anda dapat memenuhi janji anda. Mulailah dengan menjelaskan :
  • Bagaimana produk anda berbeda dengan kompetitor.
  • Apa saja kredensial anda.
  • Apakah anda punya dokumentasi tentang hasil test
  • Apakah anda punya persentasi pelanggan puas yang tinggi ?
  • Apakah anda punya pengakuan professional dari rekan-rekan anda di bidang yang anda tekuni ?

4. BUATLAH MEREKA KAGUM KARENA PELAYANAN ANDA
Anda mungkin yang terbaik di bidang anda, atau mempunyai produk unggulan. Tetapi bila pelanggan anda tidak dapat menghubungi anda bila mereka memerlukan, apakah anda masih mempunyai value yang tinggi?
Berikut ini adalah beberapa contoh yang baik untuk anda tawarkan :
  • Hotline 24 jam ---- untuk menjawab pertanyaan yang umum.
  • Apakah anda melayani penggilan ? (terutama bila hal itu tidak umum di industri anda )
  • Apakah anda melayani pelayanan individual (one to one service) ?
  • Jam pelayanan anda apakah nyaman bagi pelanggan ?
  • Apakah anda memberikan jasa jemput & antar ?
Intinya, memberikan pelayanan yang lebih daripada yang umum dilakukan, akan memberikan keuntungan yang besar bagi anda pada akhirnya.

5. HADAPI DAN ATASI PENOLAKKAN MEREKA
Di dalam bisnis apapun anda, selalu akan ada penolakkan untuk membeli yang anda jual. Penolakkan yang paling umum biasanya mengenai harga. Anda harus menghadapinya dengan menjelaskan mengapa wajar bagi mereka untuk membayar harga yang anda minta. Anda harus membuat mereka nyaman, termasuk dalam masalah harga, sebelum mereka siap membeli dari anda.

6. KURANGI RESIKO PEMBELIAN DENGAN GARANSI
Kebanyakan orang mengasosiasikan jenis dan lama garansi dengan kualitas produk. Hal ini dapat menghasilkan atau menggagalkan penjualan. Semakin lama garansi anda, semakin besar kemungkinan terjadinya penjualan. Garansi juga menunjukkan bahwa anda adalah pebisnis yang jujur.

7. GUNAKAN TESTIMONIAL ATAS PRODUK ANDA
Apa yang orang lain katakan tentang anda, mempunyai nilai yang jauh lebih tinggi daripada apa yang anda katakan tentang anda sendiri. Pastikan testimonial obyektif tersebut berkaitan dengan masalah yang pelanggan anda hadapi dan bagaimana mereka meraih benefit dari produk atau jasa anda. Semakin banyak testimonial yang anda dapat, semakin baik.

8. BUAT MEREKA MUDAH MENGHUBUNGI ANDA
Usahakan prospek untuk menghubungi anda, dan buatlah hal itu mudah dan aman untuk dilakukan. Salah satu cara adalah dengan menawarkan konsultasi atau demonstrasi gratis. Tawaran ini akan memancing rasa keingintahuan prospek anda, sekaligus mengurangi resiko bagi mereka.

9. BONUS WIN-WIN
Tawarkan special bonus atau diskon bagi mereka yang membeli saat itu juga! Pelanggan anda akan memperoleh keuntungan dengan mendapat value yang biasanya tidak mereka dapat, sedangkan anda mendapat keuntungan dengan menghasilkan penjualan. Anda harus fokus mengenai value yang mereka dapat untuk uang yang mereka keluarkan. Jika mereka mendapatkan value yang lebih besar dari harga yang harus dibayar, maka anda telah memperbesar kemungkinan terjadinya penjualan.

Seperti yang anda lihat, mendesain sebuah material marketing yang efektif membutuhkan persiapan yang memadai. Jika anda memperhatikan kesembilan poin di atas, maka anda akan mendapatkan respons yang lebih baik dan secara otomatis akan meningkatkan penjualan anda. Seberapa tinggi respons yang anda dapat, tergantung dari seberapa baik anda mengaplikasikan kesembilan poin di atas di dalam pesan marketing anda.

Hal lain yang penting diperhatikan, anda harus melakukan kualifikasi terhadap prospek sebelum mengeluarkan biaya marketing untuk mereka. Pernahkah anda menerima sebuah brosur yang mahal tentang produk yang tidak anda butuhkan ? Seberapa baguspun brosur atau material marketing yang anda terima, anda tetap tidak akan membeli dari perusahaan itu.
Pertanyaannya : Mengapa mereka tidak tahu hal itu ? Jawabannya sederhana : Mereka tidak menyediakan waktu untuk melakukan kualifikasi terhadap prospek mereka !

Strategi Marketing yang baik dan cerdas adalah menginvestasikan uang dimana akan menghasilkan return yang terbaik.

Resep Burger 2

Cara Unik buat burger dan Pake Resep baru.
Burger bukan merupakan makanan asli Indonesia,namun burger juga banyak di minanti oleh penduduk asli indonesia sebagai makanan penganjal perut,namun di tempat asalnya burger juga di kenal sebagai makanan pengganti nasi. Maklum beberapa Orang Indonesia terkadang belom dibilang makan jika belom terkena nasi....termasuk saya dan keluarga

Nah Resep dan cara membuat burger daging sapi
Khusus bagi anda yang ingin membuat burger Sendiri cukup dengan mengetahui Resep dan cara membuatnya saja,Anda tidak perlu untuk membeli burger jauh jauh karena akan memakan waktu kiata.Dibawah ini resep dan cara membuat burger dengan daging sapi.

Bahan : Burger bun, daun selada, tomat, bawang bombay, mayonaise, dan saos (sesuai selera) Bahan beef patties : 1 kg daging cincang (minced beef) 1 butir telur 150 gr tepung roti 3 sendok teh beef base (penyedap rasa daging) 150 gr bawang bombay cincang halus

Cara Membuat: – Campur semua bahan beef patties menjadi satu hingga rata. Lalu cetak atau dibentuk pipih sesuai selera. – Simpan dalam freezer hingga beku untuk penyimpanan. – Untuk membuat burger, pindahkan daging dari freezer ke chiller (proses ini dinamakan thowing proses). Setelah lunak, panggang selama 20 menit dengan suhu 150 C – Siapkan roti burger, belah dua lalu panggang sebentar. Masukan beef patties, daun selada, potongan tomat, potongan bawang bombay, mayonaise, dan saos sesuai selera.
Burger siap disajikan,Semoga aja resep dan cara membuat Burger di atas sesuai dengan ke inginan dan Selera anda . Selamat Mencoba....ya.....Sekses Selalu